Selasa, 15 Mei 2012

Semangat Kartini Untuk Semua

"Kunci Kebahagiaan Adalah Membahagiakan Orang Lain Terlebih Dahulu"


Semua Volunteer.
"photo by Hans"
Siapa yang tak kenal dengan sosok pahlawan perempuan Indonesia yang satu ini? Raden Ajeng (RA) Kartini yang berjuang demi kemajuan bangsa ini dengan gerakannya yaitu emansipasi wanita. Bertepatan dengan tanggal 21 April dimana tanggal tersebut merupakan tanggal bersejarah yaitu Hari Kartini. Biasanya di sekolah-sekolah memperingatinya dengan cara Upacara Bendera dan yang uniknya lagi seragamnya adalah pakaian adat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tapi itu dulu sering saya lakukan semasa sekolah. Setelah beranjak kuliah sampai akhirnya kerja, tanggal 21 April saya lewatkan seperti hari biasa lainnya.
                         
Tahun 2012 ini saya melakukan hal yang beda di Hari Kartini. Memperjuangkan semangat Kartini bersama teman-teman Komunitas Brantai dalam acara tahunannya yaitu “bRantai berbagi”. Walaupun tidak sefenomenal RA Kartini tapi paling tidak bisa berbagi kebahagian dan keceriaan dengan anak-anak Sekolah Dasar Kampung Tengah, leuwiliang, Bogor. Awalnya melihat acara baksos ini di Grup Facebooknya Komunitas Berantai, tertariklah untuk menjadi peserta sebagai volunteer. Dan ternyata kebanyakan perempuan yang mendaftar atau menjadi volunteer, mentang-mentang hari Kartini ya harinya perempuan, heee. Tapi gak kalah banyak juga kok para kartono atau lelaki yang ikutan, yaa walaupun bisa kehitung jari seh,hehe. Tetep semangat ya para Kartono.

Adapun kegiatan baksos ini yang disebut ‘bRantai Berbagi’ meliputi kegiatan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk games sains bagi para siswa-siswi SD, kebersihan dan perbaikan fasilitas sekolah, pemberian bingkisan untuk para siswa-siswi, serta penyuluhan pola hidup sehat dan bersih.
bRantai Berbagi, Sekarang Untuk Adik-adik SDN Kampung Tengah Leuwiliang, Bogor
Photo by Deci
20 April malam hari, semua peserta volunteer berkumpul di lapangan parkir depan Trans Tv untuk berangkat bersama ke lokasi. Sepertinya banyak juga yang tidak saling mengenal termasuk saya,hee. Saya hanya mengenal panitianya beberapa orang saja, selebihnya yukkk marii kita berkenalan. Kalo dilihat dari ramenya seh sepertinya peserta berjumlah sekitar 60an. Ada sesuatu yang memikat mata saya dari kerumunan volunteer yaitu sesosok perempuan bule, namanya Saheeda. Wahhh hebat ya, orang bule aja ikutan memperingati Hari Pahlawannya Indonesia, saluutt!! Seperti biasa, jadwal keberangkatan molor, tapi masih tetep semangat kok. Akhirnya sekitar pukul 22.00, 2 truk tronton polisi terisi penuh dengan semua volunteer, dan mari kita berangkat.
Ini dia Saheeda (di tengah) Bule Cantik Yang Ikutan Memperingati Hari Kartini, Sallutt!
Photo by Hans
Akhirnya setelah 2 jam lebih kami sampai di lokasi yaitu SDN Kampung Tengah Leuwiliang, Bogor. Suasana tengah malam terasa  dingin, ini karena lokasinya yang ada di kaki pegunungan dan dikelilingi sawah. Base camp tempat kami tinggal yaitu di SD itu sendiri. Kondisi sekolah yang kurang layak untuk ditempati mengajar. Kelas berjumlah 6 ruangan, tapi yang layak dipakai hanya 3 ruangan saja. Tiga ruangan lainnya  rusak parah, kondisinya sangat mengenaskan, terlihat bobrok sekali terlihat bukan seperti kelas.

Kami semua mengisi beberapa kelas untuk dijadikan tempat istirahat. Walaupun sudah tengah malam, badan terasa capek dan mata mulai mengantuk tapi semua masih semangat untuk ikut briefing acara baksos besok pagi. Semua mulai dibagikan job desc masing2. Ada yang menjadi pendamping adik-adik, penjaga games science dan lain-lain.

Bersenang-Senang Dengan Games Sains

Suasana Di Belakang Halaman Sekolah
Photo by bRantai
Waktu menunjukkan pukul 05.00 pagi,waktunya bangun dan siap-siap untuk berbagi ilmu dan canda tawa seharian dengan teman-teman kecil yang baru. Sabtu pagi ini sangat sejuk dan cerah, sepertinya cuaca bersahabat dengan kami, sama halnya dengan siswa-siswi yang sudah berbondong-bondong datang ke sekolah pagi-pagi buta untuk mengikuti acara hari ini. Hari ini tepat tanggal 21 April 2012, Hari Pahlawan Indonesia yaitu Hari Kartini hari bersejarahnya kebangkitan wanita.
Detik-detik Pengibaran Bendera
Photo by Hans

Hormat Kepada Sangsaka Merah Putih
Photo by Hans
Pukul 07.00 pagi, saatnya kita semua memulai kegiatan hari ini dengan Upacara Bendera. Upacara berjalan dengan hikmat, para guru, siswa-siswi dan semua volunteer mengikuti dengan seksama. Nyanyian lagu Indonesia Raya berkumandang dengan merdunya seiring bendera Merah Putih dikibarkan. “Hiduplah Indonesia Raya” 

Upacara Bendera telah selesai. Sekarang waktunya menghibur adik-adik. Semua siswa-siswi mulai dirapihkan oleh Tika untuk baris dilapangan sesuai dengan kelasnya. Setelah semuanya rapih, kakak-kakak pendamping menemani adik-adik sesuai kelompoknya. Sebelum Games Sains dimulai, yukk semua volunteer kita bersemangat "Tepuk Spirit Of Eight".
Tepuk Spitit Of Eight. Semangat Teman-teman.
Photo by Hans
Merapihkan Barisan Sebelum Games Sains
Photo by Hans
Supaya pagi hari ini semuanya tambah semangat, yukk kita mulai dengan Ice Breaking. “Water melon, water melon.. Orange juice, orange juice.. Banana banana, banana banana.. Papaya, papaya “ semua dengan kompak dan  girang menyanyikannya. Setelah Ice Breaking selesai, semua kakak pendamping mulai mendampingi kelompoknya, kebetulan saya dan Alex mendampingi kelas 3. Saya menamai kelompok ini dengan nama “Kelompok 3 Chibi”. Bikin nama kelompoknya yang aneh-aneh biar seru,hee.
Semangat ya Water Melonnya
Photo by Deci
Ayo semuanya "Water Melon..Water Melon..."
Photo by  ??
Gembos & Alex sedang bermain Kapal aram Dengan Kelompoknya
Photo by Deci

Hayoo Maen Apa??
Photo by Deci
Waktunya Games Sains. Jadi Games ini di bagi menjadi 6 pos. Dimana setiap pos tersebut di jaga oleh 2 kakak penjaga dan games yang berbeda. Kami sebagai kakak pendamping mengajak kelompoknya menuju pos-pos games yang telah disediakan.
Games Balon Membesar Tanpa Ditiup
Photo by Deci
Nah lohh, Air Dibalik Gak Tumpah
Photo by Deci
"Hello What Are You Doing", Telpon Dari Kaleng Susu
Photo by Deci
Ayo Lipat-melipat Membentuk Sesukamu
Photo by Hans
Ada beberapa hal yang saya dan Alex lakukan selama mendampingi adik-adik. Mendampingi mereka dengan semangat agar terus excited, memotivasi adik-adik untuk bertanya , mendorong mereka pentingnya bekerja sama, mengajarkan kebersamaan dan banyak lagi. Jadi, ada satu hal yang terus saya lakukan dengan kelompok saya, yaitu menyemangati mereka dengan yel-yel kami. Gini yel-yelnya, saya teriak “Kelompok 3 Chibi”, dan adik-adikpun menjawab “Chibi..chibi..chibi” sambil kedua tangan di bawah pipi, hee maklum lagi demam grup Girl Band Cherry Bell. Dan berhasil mendoktrin mereka, kalimat "Chibi..Chibi..Chibi" jadi kalimat favorit semua adik-adik, mereka terus berteriak dengan kalimat itu, hee.
Ini dia gaya Chibi..Chibi Yang Fenomenal Di Usung Oleh Gembos
Photo by Deci
Senangnya semua games mereka ikutin dengan riang gembira. Ada beberapa games yang paling mereka senangi, antaranya bagaimana balon bisa membesar tanpa harus kita tiup. Terus, membuat roket dari botol bekas CDR, dan botol itu bisa terbang melompat ke atas. Ada lagi yang bikin penasaran adik-adik, gelas di isi air berwarna dan di tutup kertas, setelah dibalik gak tumpah. Penasaran kan caranya, saya aja gak tau kalo gak liat gimana caranya,hee.
Rocket Terbang
Photo by Hans
Semua permainan dilakukan adik-adik dengan senang, tertawa dan gembira. Dan pastinya menambah ilmu pengetahuan buat mereka. Ternyata belajar di outdoor disertai fun games sangat efektif ya, buktinya saja seperti kelompok yang saya pegang yaitu kelas 3. Mereka langsung cepat paham dan bisa mempraktekannya. Wahhh ini salah satu trik untuk semua guru bagaimana cara menarik minat dan daya tarik belajar siswa-siswinya.
Selesai Games Membentuk Puzle "Aku Bisa Meraih Cita-citaku Dengan Belajar Dan Kerja Keras"
Photo by Hans
Ini Dia Akhir Dari Semua Games Membentuk Puzle
Photo by Deci
Setelah semua games diikuti, waktunya pembagian bingkisan kepada seluruh siswa-siswi, penyerahan buku-buku untuk perpustakaan sekolah dan lain-lain. Setelah semua dibagikan, saatnya photo session. Ini nih hal yang paling menyenagkan,hee.
Penyerahan Bola Dunia Untuk Penunjang Belajar Kepada Bu Guru
Photo by Deci
Penyerahan Bingkisan Untuk Adik-adik
Photo by Deci
Cissss Senyum Ya Semuanya
Photo by Deci

Kerja Bakti

Walaupun seharian dibawah terik sinar matahari, lelah, tenggorokan kering karena sering teriak-teriakan tapi hati senang, muka sumringah, hee. Waktunya makan siang. Menu makan siang yang mantap, ayam goreng, cap cay, lalapan dan sambal terasi yang pedas banget. Makan sudah, solat sudah, istirahat pun sudah. Sekarang waktunya ke pekerjaan selanjutnya, Kerja Bakti. Waktu menunjukkan pukul 02.00 siang. Sebagian perempuan mengerjakan membuat label buku-buku untuk perpustakaan, sebagian lelaki mengerjakan membersihkan & merenovasi musholla dekat SD, dan sebagian lagi membuat lapangan badminton dan bersih-bersih halaman sekolah. Ayooo semuanya semangat!!!
Kerjasama yukkk
Photo by...

Nempelin Label Buku
Photo by Deci

Sedikit cerita tentang kondisi Sekolah Dasar Negeri Kampung Tengah ini. SD ini tidak memiliki ruang perpustakaan, buku-buku perpustakaan, alat pendukung sarana belajar, sarana olahraga, tidak adanya sarana kebersihan yang memadai dan tempat ibadah yang sudah rusak dan kotor. Ditambah lagi tenaga  pengajar hanya berjumlah 12 orang guru, 3 sudah berstatus PNS, 9 lainnya masih berstatus honorer. Ini adalah PR buat teman-teman bRantai dan volunteer lainnya. Inilah alasan kami ada disini untuk sedikit membantu yang bisa kami bantu walaupun hanya dalam 2 hari saja. 
Kondisi Di Dalam Kelas Yang Rusak, ada 3 Kelas Seperti Ini
Photo by Hans
Ini 3 Kelas Yang Sudah Direnovasi Pemerintah
Photo by Hans

Ini Dia Sekolah Terpencil Yang Indah Di Kelilingi Sawah, Sungai dan Pegunungan
Photo by bRantai
Inilah suasana pelabelan buku-buku perpustakaan. Kebetulan saya memilih ikut untuk pelabelan buku-buku. Bukunya buuuaaannnnyyaaakkkk banget, kurang tau seh jumlah persisnya berapa tapi yang pasti mulai dari pukul 14.00 sampe pukul 18.00 baru selesai. Daftar bukunya sudah ada, dan kita tinggal mencocokkannya saja kode buku dengan bukunya. Ada yang membuat kartu peminjaman, ada yang nulis kode buku di label, ada yang melakban & merapihkan buku. Dan sering kali judul buku yanga ada di list gak ada di box, harus beberapa kali mencari baru ketemu, haduhhhh mabok buku kalo kata temen-temen.

Karena ada beberapa alat yang harus dibeli, terpaksa pelabelan sementara dihentikan, ini waktunya saya keluar hirup udara segar dan foto-foto di tengah-tengah sawah. Beberapa teman-teman pun ikutan memilih keluar untuk foto-foto sejenak, yaitu ada Lin-lin, tante nana, femmy, saheeda, rini, sinta dan siapa lagi ya, agak lupa, maaf ya,heee. Pemandangan disini sangat indah sekali, bayangkan saja SD ini dikelilingi sawah nan hijau, di belakang halaman sungai besar yang jernih mengalir dan dikejauhan dikelilingi bukit-bukit yang gagah sepanjang mata memandang. Pokoknya ngeliat hal yang seperti ini temen-temen dan saya kelihatan norak saking senengnya gak berhenti foto-foto. Kaya orang kota masuk desa ya, maklum di Jakarta gak ada, hee.
View Di Sekitar Sekolah
Photo by...
Kami Senang Berbagi
Photo by Hans

Kamipun Senang Berbagi
Photo by Lindriani
Malam hari yang dingin dan berkabut. Kalau suasana seperti ini paling pas membuat api unggun. Ada hal yang gak kami sangka yaitu banyak adik-adik yang datang kesekolahan untuk ikutan, padahal katanya kalau malam didaerah sini sepi. Syukurlah kedatangan kami membuat mereka senang. Akhirnya panitiapun menyalakan film kartun tentang bahaya sampah, dan mereka pun senang.  Api unggun yang lumayan besar berada di tengah-tengah kami, sedikit memberikan kehangatan pada malam ini. Gak lupa dunk makanannya, ayam bakar, ubi & singkong bakar. Makin mantap suasana malam ini diiringi musik yang merdu dari gitar dan suaranya Bang Yasin dkk. Semuanyapun ikut bernyanyi.
Adik-adik Sedang Menonton Film Lingkungan
Photo by Lindriani
Suasana Api Unggun
Photo by Hans

Tracking Ke Curug Cikoneng

Minggu pagi yang cerah. Hari ini jadwalnya adalah tracking ke Curug Cikoneng. Setelah sarapan semua volunteer menuju Curug Cikoneng. Nah untuk menuju kesana, panitia membuat beberapa aturan. Kami semua dibagi 4 kelompok. Temanya adalah Berburu Harta Karun, disetiap perjalanan ada beberapa pos yang harus kami temui untuk harta karun. Yaa dis etiap pos hanya dikasih beberapa pertanyaan. Kebetulan kelompok saya perempuan semua, jadi kita menamainya kelompok KM 12 “Kartini Modern 2012” dan juga punya yel-yel lohh, lagu kartini dibikin rap, hehhe..
Kali Ini Volunteer Yang Dikasih Games Oleh Panitia
Photo by Hans
Ini Dia Bang Sentot Yang Ngerjain Semua Volunteer
Photo by Hans
Sampai juga di Curug Cikoneng, lumayan jauh tracknya, yaa itung-itung olahraga. Sesampainya di curug kami semua berkumpul di pinggir dam air terjun. Panitia membuat kuis dengan berbagai macam hadiah, dan grand prisenya adalah Trip GRATIS ke Karimun Jawa. Woowww siapa yang gak mau. Tadinya saya berharap bisa dapet grand prise tapi apa daya belum rejeki, alhasil Cuma dapet tempat minum, Alhamdulillah. Dan yang mendapatkan grand prisenya adalah Lin-lin, seperti apa yang dia harepin loh. “padahal gua udah lama pengen banget ke Karimun Jawa, akhirnya gua bisa jalan juga, gratis lagi” sambil tersenyum lin-lin mengungkapkan kesenangannya.
Ini Kelompok 4 Kalo Gak Salah Deh
Photo by Arfan
Kelompok Kartini Modern 2012, Yoooyoo..yooo
Photo by Hans
Nah kalo yang ini kelompok Siapa Ya?
Photo by Arfan
Kelompok KM 12, Yoyoooo yoo
Photo By Hans
Sudah siang hari, waktu menunjukkan pukul 13.00, waktunya pulang. Hari ini ada beberapa guru dan adik-adik yang mendatangi sekolah untuk melihat kegiatan kami. Hari ini kami pulang, rasanya gak ingin meninggalkan tempat ini. Masih ingin melihat senyum para adik-adik dan para guru. Apalagi saya punya kenangan tersendiri, adik-adik selalu menyapa saya kalau ketemu dengan sebutan “Kak Chibi”. Oia satu lagi yang paling terkesan yaitu makanannya, dari awal sampe pulang semua makanannya enak-enak, perfecto deh, makasih ya buat Opay dan Bunga.
Air Terjun Cikoneng
Photo by...

Ini Dia Harta Karun Yang Kita Cari "Kunci Kebahagiaan Adalah Membahagiakan Orang Lain Terlebih Dahulu"
Photo by Hans
Save Our Nation Through Education
Semoga saja hal baik yang sudah teman-teman lakukan berbuah dampak positif yang besar untuk siswa-siswi SDN Kampung Tengah sebagai penerus bangsa ini. Terus kibarkan semangat-semangat positif untuk negeri ini. Seperti temanya Acara Komunitas bRantai kali ini, “Semangat Kartini Membentuk Generasi Berprestasi”.  MBOS


Photo by: Deci, Hans, Lindriani, Arfan & bRantai


Special Thanx To:
Komunitas bRantai, Teman-teman Volunteer, Photographer, Tim Dapur Yang Udah Menyediakan Makanan Superr Enak "Opay&Bunga", Adik-adik & Para Guru SDN Kampung Tengah dll yang telah mensukseskan acara ini.

Rabu, 25 April 2012

Cycling Explorer to Sukamantri-Mt.Salak-Cijeruk, Bogor

BUPER Sukamantri
Long weekend telah tiba tepat tanggal merah bertandang di hari Jumat. Inilah saat yang paling dinanti oleh para pekerja seperti saya untuk berlibur. Kali ini saya menggunakan kesempatan long weekend dengan bersepeda flying camp ke daerah Sukamantri, Bogor, Jawa Barat. Kami akan gowes selama 3 hari 2 malam menyusuri perbukitan Gunung Salak dan finish di Cijeruk, Bogor.


Tim Brendong Petong kali ini hanya berlima yaitu Juned, Ferdi, Masan, Dedi dan saya sendiri Gembos. Satu-satunya wanita perkasa dan tangguh yang akan naik turun bukit selama 2 hari dengan sepeda kesayangannya "Hanoman Bodas" (narsis dikit,hehe). Perjalanan dimulai dari Rumah Juned didaerah Tanah Baru, Srengseng Sawah pada Jumat malam. Sepeda pun di gowes mengarah UI dan selanjutkan akan diloading di kereta menuju Stasiun Bogor. Di titik inilah kami mulai full menggowes ke tujuan pertama kami yaitu Buper (Bumi Perkemahan) Sukamantri. Jalan terus menanjak ke arah tujuan. Jalanan aspal ini tidak terlalu terlihat menjulang tinggi seh tanjakannya, tapi sangat panjang dan terus menanjak. Tim menggowes dengan santai, setelah 1 jam lebih menggowes, akhirnya kami istirahat sejenak di mini mart untuk sekedar  mengisi perut dan merokok. Persediaan logistik pun kami beli, seperti roti, susu, indomi dan air mineral. Setelah 30 menit istirahat kami pun mulai menggowes kembali. Kaki-kaki kecil terus mengayuh jalanan aspal yang terus menanjak, nafas pun mulai terengah-engah. Ada niat dihati saya, ehhmmm saya loading aja kali ya sepeda di mobil bak, hee...



Tibalah kami di pertigaan Pos Polisi Sukamantri. Track makadam (bebatuan) akan kami lewati sepanjang jalan. Waktu semakin tengah malam, dan kami sudah mulai memasuki perkampungan penduduk. Gelap sekali sehingga kami harus menyalakan headlamp sebagai penerangan. Sesekali sepeda digowes, karena tracknya bebatuan yang lumayan besar kalau digowes bisa selip. Dorong terus sepedanya, agak ngeri seh jalanannya karena sepi banget hanya ada suara jangkrik dan kunang-kunang yang menemani kami selama perjalanan ini. Udara sudah semakin dingin, kami pun telah tiba di Pos Portal sebelum masuk Buper Sukamantri. Disinilah tempat istirahat kami pertama. Ada rumah penjaga Pos nya disini tapi sepertinya sudah tertidur lelap. Alhasil kami tidur di Pos jaga yang hanya beralaskan flysheet dan sarung. No problemo, justru suasana yang kaya gini sangat indah buat dinikmatin. Suasana semakin indah lagi karena dari sini bisa menikmati indahnya kerlap-kerlip lampu kota dibawah sana.

 Semakin Menantang Tracknya

Hari kedua di pagi hari. Pagi yang sangat cerah sekali, udara masih terasa sangat dingin. Trangia pun mulai dikeluarkan untuk membuat kopi & susu hangat. Kami pun mulai bergegas packing. Sekitar pukul 07.30 sepeda pun mulai digowes perlahan karena tracknya yang sedikit menanjak dan bebatuan. Wowww indah banget, baru saja kami berjalan sudah disuguhi lukisan puncak Gunung Salak yang berawan cerah di depan mata. Nah kalo ada view yang seperti ini, tak lupa untuk foto-foto, hee. Tak lama kemudian, kami sudah mulai memasuki vegetasi Hutan Pinus. Hummmm baunya pohon pinus amat terasa di hidung, begitu segar dihirup. Jalanan mulai berliku, bebatuan dan menanjak, sesekali menggowesnya tapi tak jarang juga kami harus mendorongnya alias TTB (tun-tun tun-tun bike). 


Tempat Camp Pertama, Posko Portal Sukamantri

  
Menuju Pintu Masuk Buper Sukamantri




Inilah Tracknya, Makadam

Hutan Pinus Sepanjang Jalan Menuju Pintu Masuk BUPER


Satu jam setengah kemudian,kami sampai di pintu masuk BUPER Sukamantri. Nah disinilah tempat kami istirahat sejenak sekaligus membeli nasi bungkus untuk persediaan sampai malam nanti. Kami pun mulai memasuki hutan, hutannya cukup lebat dan tracknya sempit. Single track pun kami lalu satu persatu. Di Single track ini kami hanya bisa menggowes sepeda sebentar saja selanjutnya TTB dan di gotong karena samping kiri jurang dan berakar. Sebenarnya bisa saja digowes tapi penuh dengan resiko, jadi saya cari aman saja.






Sepeda terus di dorong dan akhirnya kami ketemu pohon besar tumbang, yukk mari sedikit menggotong sepeda. Tracknya seh tidak terlalu menanjak tapi konturnya yang tingi dan mengharuskan kami sering menggotong dan mengangkatnya. Tak lama kemudian, kami bertemu aliran sungai yang sudah kering, yang tersisa hanya bebatuan kali besar. Dan ternyata woww, jalanan selanjutnya lumayan tinggi, dan kami pun harus bergotong-royong mengangkat sepeda keatas.
Melewati Sungai Yang Kering



Gotong-royong Menggotong Sepeda

Setelah Selesai Menggotong


Tak terasa keringat kami bercucuran seperti keran bocor karena hampir sepanjang jalan sepeda terus digotong. Tapi semua itu terbayarkan, karena apa?karena track selanjutnta kita akan melewati Hutan Pinus dimana tracknya turunan. Setelah semua sepeda diangkat keatas, kami masih harus terus menuntun sepeda menuju Hutan Pinus walaupun hanya sebentar. Akhirnya ketemu juga tempat yang lapang untuk kami beristirahat sejenak sambil. Canda tawa menyelimuti wajah kami yang tampak kelelahan menjadi sumringah. Ejekan-ejekan khas Juned terus dia lontarkan, tak mau kalah kami semua pun saling balas ejekan hingga membuat semua tertawa terbaha-bahak. Rasanya semua letih tak terasa kalau sedang bercanda ria, yaa walaupun perjalanan kami masih ada sehari lagi dan pastinya makin menantang.

Kepala Suku Perjalanan Kami




Sebelum kami menuruni track hutan pinus, Juned dan Masan ormed (orientasi medan) terlebih dahulu. Setelah semua siap, inilah saatnya yang paling dinanti. Juned orang pertama yang akan menggowes terlebih dahulu. Benar saja, baru saja akan menggowes sudah disuguhkan turunan yang lumayan terjal dan konturnya dalam-dalam sehingga kami harus pintar-pintar memilih jalan agar tidak selip bannya. Setelah itu tracknya mulai enak, turunan dan berakar serta dikelilingi hutan pinus. Masing-masing terus menggowes sepedanya dengan kencang. Buss..busss..buss.. sepeda beriringan dengan kencang seakan tak mau berhenti. Sesekali saya melakukan dropp off (lompatan) dan terus menggowes dengan kencang. Tracknya cukup panjang, hingga membuat telapak tangan kesemutan. Akhirnya tibalah kami di batas vegetasi Hutan Pinus dan akan keluar dari hutan ini yang selanjutnya akan melipir ke punggungan sebelah. Sebelum melanjutkan perjalanan, istirahat sejenak sekedar minum dan merokok. Lagi-lagi disela-sela istirahat ejekan-ejekan konyol teman-teman menggelitik perut.
Gembos In Action

Track Datar Di Hutan Pinus
Baru saja keluar dari vegetasi, turunan pun menyapa kami, Mantap!! Kali ini harus di videokan, Gembos & Dedilah modelnya. "Udah siap belum Mbos?" ucap Masan. "Ok ready, ambil gambarnya yang keren ya."sautku. Buss..Busss..Buss.. Laju sepeda semakin kencang, saya pun berkonsentrasi agar tidak jatuh karena kontur  tanahnya yang berundak-undak. Sekitar pukul 14.00, sampailah kami di Desa Sukaharja, kami hanya melintas di desa ini dan selanjutnya akan masuk lagi kedalam hutan di desa yang berbeda pula. Jalanan semakin menurun dan mengantarkan kami ke sungai kecil yang membelah antara desa dan perkebunan. Debit air disungai ini tidak terlalu besar, malah lebih terlihat agak kering. Tapi senang sekali ketemu sungai karena kami bisa bermain air sejenak dan pastinya foto-foto.

Sungai Yang Membelah Desa


Siang ini sangat cerah sekali, langit pun biru berawan, ditambah lagi hamparan kebun warga yang hijau membuat kami terus berdecak kagum. Baru saja kami melewati tanjakan demi tanjakan di perkebunan, tiba-tiba hujan mengguyur kami. Sepanjang perjalanan sepeda terus kami gotong dan dorong. Disini saya sangat kelelahan sekali, karena kami harus terus menggotong sepeda sampai diatas perkebunan. "Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, astagfirulloh" teriakku dengan kencang. Sepeda mulai ku banting dan akupun duduk istirahat sejenak. Tak perduli lagi akan becek dan kotor. Bang Masan yang ada dibelakangku pun hanya diam & merasakan kelelahan. Tak lama kemudian, Bang Ferdi yang sudah lebih dulu didepan, kembali lagi kebawah hanya untuk membantuku menggotong sepedaku. Setelah sampai di track yang datar, saya pun mulai mendorongnya, track masih sama yaitu menanjak.Tak lama kemudian, akhirnya kami sampai di pedesaan, masih di Desa Sukaharja.



Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, kami menuju saung milik Om Frengko. Jadi, Om Frengko ini adalah temannya Bang Juned, yang sebelumnya pernah mampir kesini pada saat bersepeda juga. Kami Istirahat di saung kayu berukuran sekitar 3x4 meter yang berada di tengah taman bunga-bunga. Saung ini berada di tanah yang tinggi, sehingga dari sini terlihat kota bogor. Indah sekali pemandangan dari atas sini. Dan akhirnya, kami bermalam disini. Kami pun mulai bersih-bersih, menjemur pakaian dan makan. Mumpung waktu masih sore, saya dan Dedi mencari warung untuk membeli makanan kecil dan rokok, sekaligus numpang ngecas handphone.Semakin malam semakin indah, dari saung ini terlihat warna-warni kota Bogor dibawah sana. Brrrrrrrrr.. dingin sekali, kuambil sarung untuk menyelimutiku dan mendengarkan lagu Adelle "Someone Like You" yang membuat suasana semakin ajibbb. Malam yang dingin dan berkabut diwarnai canda tawa, seperti biasa ejekan-ejekan slalu dilontarkan. Pukul 22.00 kami pun mulai istirahat untuk melanjutkan perjalanan kami esok pagi.

Melewati 10 Punggungan

Mentari sudah menunjukkan sinarnya ke wajahku. Pagi hari yang sangat cerah di hari ketiga kami gowes. Terlihat dikejauhan target kami diatas bukit sana begitu gersang. Waahh perlu tenaga extra ney kalo gowes panas-panas gini. Pukul 08.00 pagi kami segera bergegas melanjutkan perjalanan, karena hari ini sangat panas, kami lebih lengkap memakai atribut perang seperti kacamata hitam dan balve menutupi muka. Baru saja memulai perjalanan sepeda sudah harus dituntun, track yang terus menanjak dan berbatu membuat saya  kelelahan karena panas matahari sangat terik. Benar saja, baru saja memakai balve untuk menutupi muka sudah kegerahan, akhirnya saya lepas.

Tak lama kemudian setelah melewati rumah penduduk, masuklah kami ke perkebunan warga, nah disini ada rumah kayu yang besar tapi sepertinya tidak ada yang menempati. Istirahatlah disini sejenak sekedar untuk minum. Perjalanan kami lanjutkan ke kebun warga, semakin sempit dan menanjak track yang dilalui, apalagi kanan kiri kami ada kebun nanas yang harus kami lewati hati-hati. Benar-benar lelah dihari ketiga ini, jalanan terus menanjak ditambah lagi terik sekali sinar mataharinya. Rencananya kami akan finish ke Cijeruk dengan masuk ke hutan Gunung Salak menaiki punggungan-punggungannya. Alih-alih salah ambil jalan, kami bisa nyasar ke Kawah Ratu yang nantinya menembus Javanaspa Sukabumi, haduhhh jauh sekali, mudah-mudahan saja tidak nyasar karena kami tidak membawa gps, kompas atau peta.




Jalan terus menanjak, ilalang-ilalang yang tinggi terus kami terabas, rasanya pinggang, tangan & kaki mulai perlahan terasa sangat pegal sekali karena terus-menerus menggotong sepeda. "Ini mah Challenge banget dah, kaga ada bikers yang mau lewat sini, cuma kita doang" kata Juned sambil tertawa. Yaiyalah, sepanjang jalan kami harus naik turun punggungan, ilalang tinggi dan semak-semak diterabas juga. Rasa lelah semakin menyelimuti kami semua, perlahan tapi pasti, sampai juga di punggungan kedua. Tak terasa pukul 09.30 kami telah melewati dua punggungan, langsung saja ambil posisi duduk merebahkan badan, hmmmmm rasanya nikmat sekali, istirahat memandangi luasnya kebun-kebun yang hijau. Tak lama beristirahat, kami harus terus melanjutkan perjalanan, kali ini kita akan memasuki hutan pinus.



Syukurlah, baru masuk hutan pinus kami bisa menggowes sepeda. Single track dihutan pinus terus kami gowes dengan kencang. Tak lama Masan jatuh kemudian saya jatuh. Kami terus memasuki hutan pinus dengan berteriak kencang sebagai ungkapan senang, akhirnya gak gotong dan dorong sepeda lagi,hee. Ternyata tak begitu lama kami menggowes, lagi lagi harus di tuntun sepedanya. Bertemulah kami dengan sekumpulan anak-anak SMP yang sedang tafakur alam, istirahatlah kami disini.Mereka sedang memasak dan aromanya, ehhmmmmm, jengkol yang sedang digoreng semerbak merasuki hidung kami, jadi ngiler, hee. Disini ada mata air yang bisa ditemui, kami pun mengisi botol-botol air minum kami untuk persediaan nanti.







Langsung saja kami terus menuntun sepeda menaiki bukit menembus hutan pinus. baru saja beberapa menit kami berjalan, ternyata jalan buntu, yang ada hanya tebing air terjun. Sayangnya air terjunnya kering, tapi tebingnya bagus seperti ada di dalam gua. Di Celah Ujung Tebing masuk sinar matahari yang menerangi tebing air terjun ini. Karena jalannya buntu, kami segera balik badan. Juned dan Ferdi pun langsung ormed, akhirnya kita ambil jalannya kekiri menanjak. Tidak terlihat seperti jalur, malahan jalurnya ketutup semak belukar, tapi kami menerabasnya dan sepeda pun di gotong ke atas. Sesampainya diatas, tim pembuka jalur yaitu Juned, Ferdi dan Masan kebingungan karena jalurnya ketutup lagi. Saya dan Dedi seh hanya ikut aja kemanapun pergi, heee. Akhirnya diputuskanlah ambil jalur kekiri, sama dengan yang tadi, jalurnya ketutup semak belukar, yaa lagi-lagi kami  harus membuka dan menerabas jalur. Entah sudah berapa punggungan yang kami lewati. Kalau kata Juned seh sekitar 7 punggungan sudah dilewati.







Jalurnya semakin rapat, tapi tidak lama kemudian, kami sudah ada di perkebunan warga. Alhamdulillah, akhirnya sudah keluar dari hutan. Eitsss, tapi perjalanan masih lumayan panjang. Target kami masih ada di atas bukit sana, yaa sekitar tiga punggungan lagilah akan kami lewati. Canda tawa masih mengiringi perjalanan kami. Senangnya walaupun semua badan sudah lelah tapi pikiran senang, hee. Akhirnya sepeda bisa di gowes disini. Tak lama, kami menemukan pohon buah, pohon apakah itu? yaa pohon buah kokosan. bentukya bulat kekuningan seperti duku, hanya buah ini lebih kecut dan asam, tapi lumayanlah basahin tenggorokan,he. Juned dan Masan pun segera ambil posisi panjat pohon, lumayan banyak yang didapet, sampai-sampai disimpen buat bekel dijalan. Enak sekali istirahat dibawah pohon rindang ini, sambil menikmati buahnya.






Dikayuh lagi sepeda mengarah keatas bukit. tak lama sepeda harus dituntun lagi dan kami menuruni jurang dan selanjut menaiki lagi bukit. Itu saja yang terus kami lakukan sebelum sampai di bukit Desa Cijeruk. Ilalang ilalang tinggi selalu setia menemani perjalanan kami, pokoknya keren deh kaya di savana Gunung Argopuro. Masih melewati perkebunan warga, rata-rata kebun warga ini yaitu kebun buah nanas. Kebetulan ada saung mungil yang dikelilingi kebun nanas, tanpa berpikir panjang saya langsung mencabut tiga nanas dari kebun untuk cemilan,hee. Makasih ya Pak Tani, hee. 








Setelah istirahat sejenak, kami lanjut lagi menggowes sepeda ditengah-tengan perkebunan. Target sudah semakin terlihat dekat. Tapi semakin dekat terlihat, kok semakin sulit ya tracknya. Disini kami terus mendorong dan menggotong sepeda naik turun punggungan.







Pukul 12.45, akhirnya sampailah kami di Desa Tajur Halang, kecamatan Cijeruk. Inilah target kami, rumah kayu yang terlihat dari kejauhan tadi ternyata cukup besar dan dikelilingi kebun serta kolam ikan. Ini rumah satu-satunya yang terdapat didataran paling tinggi milik Bapak Samid. Subhanallah indahnya, rumah ini langsung menghadap ke luasnya perkebunan, hutan Gunung Salak dan Kota Bogor. Balkon yang terbuat dari rajutan bambu lumayan besar, sehingga membuat kami takjub melihat pemandangan sekitar. Langsung saja kami makan indomie, minum kopi dan merokok, serasa hidup ini sempurna!! Angin sepoy-sepoy membuat kami mengantuk, akhirnya saya terlelap tidur setelah mengobrol. Cukup buat kami istirahat dua jam, segera bergegas melanjutkan perjalanan pulang. Dari sini kami akan melewati sekitar empat desa yaitu Desa Tajur Halang, Tanjung Sari, Cipicung dan Cihideung. 







Pukul 14.00 memulai perjalanan kembali, Track turunan siap menyambut kami, sepertinya akan menjadi turunan yang panjang. Busss..buss...busss semua sepeda melaju dengan kencang,  tapi disini kita harus hati-hati, track tanahnya berlubang-lubang seperti bekas dilalui motor trail. Kami menuruni bukit dengan excited. Juned dan Masan berlomba-lomba menuruni bukit. Sepanjang mata memandang semuanya indah, kota bogor terlihat, kanan kiri kebun ditambah lagi cuaca mendukung.







Sekitar 20 menit kami akhirnya melewati rumah penduduk. Tak lama kemudian kami bertemu jalan raya besar dan mengambil ke kiri arah Lido. Tujuan kami sekarang adalah wisata kuliner. Pukul 15.00 tiba Di Warung Warso. Warung Warso adalah tujuan kami, warung ini terkenal dengan durennya. Langsung saja kami memilih Serabi durian sebagai makanan kami. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, saatnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bogor untuk pulang. Kali ini kami pilih jalan raya beraspal sebagai rute perjalanan pulang. Tracknya menanjak dan turunan. Terus kami gowes tanpa henti walaupun asap knalpot kendaraan menemani kami. Senangnya pada ssat Uphill saya tidak TTB hehe.. Pukul 17.00 tibalah kami di Istana Batu Tulis Bogor, saya merasakan keram perut dan akhirnya rest sejenak selama 15 menit. Rasanya tak sabar ingin segera sampai di Stasiun Bogor, dan akhirnya pukul 17.45 sampai juga di Stasiun Bogor. Alhamdulillah.. Segera kami cari toilet untuk bersih-bersih. Sampai semuanya selesai mandi, kami langsung membeli tiket kereta ekonomi. Sejam kemudian kereta tiba dan akhirnya kami pulang kerumah masing-masing. 

Perjalanan yang sangat melelahkan tapi amazing, mengeksplor kota bogor dengan sepeda selama 3 hari 2 malam. MBOS


*Photo by Gembos, Juned, Masan, Dedi, Ferdi